Current Date: Minggu, 02 November 2025

Banyak yang Belum Tau, Ini Tujuh Istilah yang Sering Digunakan di Sektor Energi

Banyak yang Belum Tau, Ini Tujuh Istilah yang Sering Digunakan di Sektor Energi
Meteran listrik. (Dok: @simple_furniture)

Listrik Indonesia | Industri energi memiliki banyak istilah teknis yang penting dipahami, terutama bagi pelaku usaha, pembuat kebijakan, maupun masyarakat yang tertarik pada sektor ini. Di bawah ini adalah tujuh istilah yang cukup sering digunakan dalam pengelolaan dan pengembangan energi, baik konvensional maupun terbarukan.

1. Power Purchase Agreement (PPA)
Power Purchase Agreement atau PPA adalah kontrak jual beli listrik jangka panjang antara pengembang pembangkit listrik (produsen) dengan pembeli, yang umumnya adalah perusahaan utilitas atau pemerintah. Dalam PPA, harga listrik per kilowatt-jam (kWh) dan durasi kontrak (sering kali 15–30 tahun) telah disepakati di awal. Skema ini menjadi dasar utama dalam pembiayaan proyek pembangkit, termasuk energi terbarukan.

2. Feed-in Tariff (FIT)
Feed-in Tariff merupakan skema insentif yang memberikan harga jual listrik lebih tinggi kepada produsen energi terbarukan, seperti tenaga surya atau angin. Tujuannya adalah mendorong investasi energi bersih dengan memberikan kepastian pendapatan bagi produsen selama periode tertentu. FIT umumnya digunakan oleh negara yang tengah mengembangkan bauran energi bersih secara agresif.

3. Independent Power Producer (IPP)
Independent Power Producer atau IPP adalah entitas swasta non-pemerintah yang memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik untuk menjual listrik kepada jaringan umum atau pihak ketiga. IPP dapat bekerja sama dengan pemerintah melalui PPA dan memainkan peran penting dalam menambah kapasitas pembangkit, terutama di negara berkembang yang masih mengalami defisit energi.

4. Energy Carrier
Energy carrier atau pembawa energi adalah zat atau medium yang menyimpan dan membawa energi dari satu tempat ke tempat lain untuk digunakan. Contoh umum energy carrier adalah listrik, gas alam, hidrogen, dan bahan bakar cair. Konsep ini penting untuk memahami bagaimana energi disalurkan dari pembangkit ke konsumen akhir.

5. Energy Grid
Energy grid atau jaringan energi adalah sistem transmisi dan distribusi yang menghubungkan pembangkit listrik ke pengguna akhir. Grid mencakup jaringan kabel, gardu induk, dan infrastruktur lainnya yang memungkinkan aliran listrik secara efisien dan aman. Dalam konteks energi terbarukan, penguatan grid menjadi tantangan tersendiri karena sifat intermiten dari sumber seperti matahari dan angin.

6. Energy Management System (EMS)
Energy Management System adalah sistem terintegrasi yang digunakan untuk memantau, mengendalikan, dan mengoptimalkan penggunaan energi di fasilitas industri atau gedung. EMS membantu mengidentifikasi potensi penghematan energi dan memastikan penggunaan energi berjalan efisien dan sesuai standar.

7. Energy Demand Management
Energy Demand Management atau manajemen permintaan energi merujuk pada strategi pengaturan konsumsi energi agar lebih efisien, terutama pada saat beban puncak. Tujuannya adalah mengurangi kebutuhan terhadap pembangkit tambahan dan menyeimbangkan sistem kelistrikan. Strategi ini mencakup pengaturan tarif waktu-pakai (time-of-use pricing), insentif pengurangan beban, serta penggunaan teknologi pintar.

Ikuti ListrikIndonesia di GoogleNews

#energi

Index

Berita Lainnya

Index